Friday 13 November 2015

Fenomena gelombang bono

pernahkah terbayangkan oleh anda merasakan serunya berselancar di laut???
pasti nya seru,karna akan menguji adrenalin kita .
tapi bagaimana kalau berselancar nya di sungai???
mungkin lebih seru lagi karena jarang orang melakukan nya..
sudahkah anda tahu bahwa di indonesia ada sungai yang berombak,nama nya bono..
untuk lebih pasti nya lagi mari kita simak sedikit ulasan tentang fenomena gelombang bono..
fenomena gelombang bono
surfing di bono

Sungai Kampar, adalah Sungai yang Berombak di Riau
Melihat orang berselancar di pantai adalah suatu hal yang sudah biasa. Kegiatan berselancar biasanya dilakukan di sekitar pantai, tapi tidak di Sungai Kampar, Riau. Di Sungai Kampar, ada gelombang Bono dan menjadi salah satu tempat berselancar yang terkenal di kalangan peselancar dunia.

Kegiatan berselancar di sungai hanya ada di 4 (empat) tempat di dunia ini. Sungai Kampar di Riau memiliki ombak yang dikenal dengan Gelombang Bono. Bono yang lebih kecil berlokasi di Muara Sungai Rokan – Kabupaten Rokan Hilir Propinsi Riau – Indonesia.
Gelombang Bono adalah gelombang besar yang terjadi akibat pertemuan arus Sungai Kampar dengan arus Laut Cina Selatan dan arus dari Selat Malaka. Arus yang sangat besar, kuat dan tinggi. Ketinggian gelombangnya bisa mencapai 4-6 meter dan diiringi dengan suara gemuruh yang kencang.
Meski terjadi sepanjang tahun, namun gelombang ini memiliki waktu – waktu terbaik. Fenomena seperti ini juga terdapat di Pororoca, Sungai Amazon. Jika ingin merasakan ombak yang besar dan panjang, datanglah pada saat bulan purnama.
Gelombang yang ada pada waktu – waktu tersebut bisa mencapai 6 meter tingginya. Namun, jangan sekali – kali berani menaklukkan Gelombang Bono jika belum mahir berselancar.
Bono Menurut Penduduk Sekitar

Menurut cerita Melayu lama berjudul Sentadu Gunung Laut, setiap pendekar Melayu pesisir harus dapat menaklukkan ombak Bono untuk meningkatkan keahlian bertarung mereka. Hal ini dapat masuk akal karena “mengendarai” Bono intinya adalah menjaga keseimbangan badan, diluar masalah mistis.
Bono ini sebenarnya terdapat di dua lokasi yaitu di Muara (Kuala) Sungai Kampar dan di Muara (Kuala) Sungai Rokan. Dahulu, karena masih ada sifat mistis di lokasi tersebut, maka untuk mengendarai Bono harus dengan upacara “semah” yang dilakukan pagi atau siang hari.
Upacara dipimpin oleh BOMO atau Datuk atau tetua kampung dengan maksud agar pengendara Bono selalu mendapat keselamatan dan dijauhkan dari segala marabahaya. Sekarang, masyarakat sekitar Kuala Kampar menganggap Bono sebagai “sahabat alam”.
Penduduk yang berani akan “mengendarai” Bono dengan sampan mereka tidak dengan menggunakan papan selancar pada umumnya. Mengendarai sampan di atas ombak Bono menjadi suatu kegiatan ketangkasan.
Tetapi kegiatan ini memiliki resiko tinggi karena ketika salah mengendarai sampan, maka sampan akan dapat dihempas oleh ombak Bono, tak jarang yang sampannya hancur berkeping-keping.
Gelombang Bono, Ombak 7 Hantu

Menurut cerita masyarakat Melayu lama, ombak Bono terjadi karena perwujudan 7 (tujuh) hantu yang sering menghancurkan sampan maupun kapal yang melintasi Kuala Kampar.
Ombak besar ini sangat menakutkan bagi masyarakat sehingga untuk melewatinya harus diadakan upacara semah seperti yang telah disebutkan di atas. Ombak ini sangat mematikan ketika sampan atau kapal berhadapan dengannya.
Tak jarang sampan hancur berkeping-keping di hantam ombak tersebut atau hancur karena menghantam tebing sungai. Tak sedikit kapal yang diputar balik dan tenggelam akibanya.
Ketika pada masa penjajahan Belanda, kapal-kapal transportasi Belanda sangat mengalami kesulitan untuk memasuki Kuala Kampar akibat ombak ini. Salah seorang komandan pasukan Belanda memerintahkan untuk menembak dengan meriam ombak besar tersebut.
Entah karena kebetulan atau karena hal lain, salah satu ombak besar yang kena tembak meriam Belanda tidak pernah muncul lagi sampai sekarang. Maka sekarang ini hanya terdapat 6 (enam) gulungan besar gelombang ombak Bono.
Cara Pencapaian

Anda dapat berselancar dan menantang gelombang Bono di Sungai Kampar dengan menempuh perjalanan sekitar 6-7 jam dari Pekanbaru. Sungai Kampar terdapat di Desa Teluk Meranti. Desa ini berada di timur laut dari Pekanbaru.
Lewat transportasi air dapat dilalui melalui Pelabuhan Pangkalan Kerinci yang berada di bawah Jembatan Pangkalan Kerinci. Dari pelabuhan tersebut, dapat dilanjutkan perjalanan dengan menaiki speedboat menuju Pelabuhan Pulau Muda dengan waktu tempuh 4,5 jam.
Dapat juga menaiki kapal yang menuju Tanjung Batu yang berangkat jam 11 setiap hari dan turun di Pelabuhan Desa Teluk Meranti. Penginapan biasanya masih di rumah masyarakat karena untuk melihat ombak Bono harus menyewa speed boat kecil menuju Kuala Kampar. Penduduk setempat dapat menunjukkan lokasi ombak Bono terbaik, terbesar dan terpanjang.
Air yang ada di sini tidak hanya air tapi juga membawa lumpur yang ada di dasar sungai. Ini tentu membuat air terasa lebih berat dan berwarna lebih pekat. Jadi jika Anda belum terlalu lihai, bisa – bisa tergulung gelombang dan kesulitan untuk kembali ke permukaan.
Puncak Gelombang Bono terjadi pada Bulan November hingga Februari. Banyak para peselancar yang datang dan mencoba untuk menaklukan Gelombang Bono pada bulan-bulan tersebut. Saat itulah Gelombang Bono mencapai ketinggian 6 meter, yang biasanya hanya mencapai 4 meter.
Sungguh menjadi suatu tantangan tersendiri bagi Anda untuk menaklukan gelombang Bono. Bagi masyarakat lokal, sungai ini terlihat menakutkan karena keanehannya terutama saat ombak sedang tinggi – tingginya.
Tidak heran, karena jika Anda tidak bisa bertahan di atas ombak, anda bisa hilang terseret gelombang dan muncul di hutan yang letaknya beratus meter atau bahkan kilometer dari tempat asal. Lebih buruk, Anda bisa saja jadi santapan buaya yang sedang lapar.
Meski begitu, para peselancar internasional dan profesional tidak gentar dengan tantangan yang disajikan alam tersebut. Mereka bisa dengan senang hati dan semangat tinggi mendatangi sungai ini dengan peralatan yang lengkap. Tak sedikit dari mereka menghabiskan waktu berhari – hari untuk bercengkerama dengan Gelombang Bono..

1 comment: